Nasional, Mojokerto – Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan program pendidikan vokasi industri yang digagas pemerintah melalui Kementerian Perindustrian, Selasa, 28 Februari 2017. Peresmian program ini ditandai dengan penekanan tombol oleh Kalla, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi. Peluncuran program  dilakukan di pabrik PT Dwi Prima Sentosa, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Dalam program vokasi industri ini pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memfasilitasi kerjasama antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha agar siswa diberi akses yang luas dalam praktek kerja lapangan dan guru bisa mengikuti program magang industri.

Baca: Mendikbud Ungkap Penyebab Kecurangan dalam UN

Jusuf Kalla mengatakan dunia usaha dan masyarakat sebagai sumber tenaga kerja saling bergantung. “Semuanya berkepentingan, industri perlu skill yang baik dan masyarakat untuk melatih skill itu perlu industri,” kata JK.

Menurut dia, program vokasi industri ini merupakan salah satu upaya dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman sejak dini atau sebelum masuk dunia usaha. “Apa yang dilakukan hari ini adalah jalan tengah dua kepentingan tersebut, pemerintah melatih tenaganya dan industri memberikan finishing-nya,” kata Kalla.

Skill atau keterampilan dalam dunia usaha tersebut, menurut JK, merupakan faktor utama dalam mendukung majunya industri sebuah negara. “Industri punya banyak syarat untuk antara lain dengan tiga faktor yakni teknologi, modal, dan skill. Modal dapat dipinjam dan teknologi dapat dibeli tapi skill harus dilatih,” ujar Kalla.

Simak: Kalla Minta Mahasiswa Tiru Bill Gates dan Mark Zuckerberg  

Peluncuran program pendidikan vokasi industri ini merupakan yang pertama kali di Indonesia dan Jawa Timur jadi tuan rumah. “Kami memilih Jawa Timur karena pertumbuhan industrinya bagus dan gubernurnya hebat,” kata Airlangga Hartarto dalam sambutannya.

Airlangga berujar, setelah Jawa Timur, akan menyusul provinsi-provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Banten. Program ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Lihat: Tukang Batik Mulai dari Nol, Kini Untung Rp 200 Juta/Bulan

Untuk mewujudkannya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman lima menteri antara lain Menteri Perindustrian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri BUMN. “Untuk tahap pertama ini dilakukan kerjasama antara 49 perusahaan dan 214 SMK di Jawa Timur,” kata Airlangga.

ISHOMUDDIN