Nasional, Jakarta - Presiden Joko Widodo --biasa dipanggil Jokowi-- mengaku sering mendapat protes ketika mengeluarkan kebijakan atau mengambil keputusan perihal pembangunan infrastruktur. Meski begitu, kata dia, protes itu tidak berpengaruh kepadanya karena tugasnya adalah memastikan pembangunan infrastruktur berjalan.

"Saya ini kupingnya tebal (terhadap protes dan perlawanan)," ujar Presiden Joko Widodo saat mensosialisasikan kebijakan Tax Amnesty di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Februari 2017.

Baca: Buka Sosialisasi Tax Amnesty, Jokowi Buat Kuis Ikan Lagi  

Jokowi mengatakan, kalau dirinya mudah terpengaruh protes atau berkuping tipis, bisa jadi tak ada proyek infrastruktur yang berjalan. Sebab, hampir semua keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan infrastruktur, menpunyai resiko protes dan perlawanan.

Presiden memberikan contoh pembangunan infrastruktur Mass Rapid Transit yang ditargetkan beroperasi 2019. Ia ingat, ketika memulai pengerjaan fase 1 MRT yang panjangnya 15,7 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, banyak pihak yang memprotes.

Sebagian besar protes itu datang dari mereka yang berada di daerah Lebak Bulus, karena proyek itu akan menutup Terminal Bus Lebak-Bulus. Saat itu, banyak orang mencari nafkah di terminal tersebut. Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tetap melanjutkan pengerjaan MRT yang dia yakini bisa mengurangi kemacetan di Jakarta.

Baca: Jokowi Akan Rilis Perppu Keterbukaan Informasi Perpajakan

"Saat itu saya dipaparkan untung-ruginya terus. Kalau diitung terus enggak dimulai, ya pasti rugi. Diitunglah makro negara karena kita kehilangan duit Rp 28 triliun karena kemacetan di Jakarta," kata dia. Menurut Jokowi, jika satu proyek berhasil di satu kota, maka kota lain biasanya akan mulai meniru.

Presiden Jokowi mengatakan ke depan akan mempertahankan sikapnya itu untuk proyek-proyek infrastruktur strategis. Ia berharap para wajib pajak tidak menghindari pajak karena hal itu dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek-proyek itu. "Ada kesempatan satu bulan nih untuk tax amnesty. Udah ikut, ikut lah," ujarnya.

ISTMAN M.P.