Nasional, Jakarta - Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kementerian Ketenagakerjaan R. Soes Hindharno mengatakan Rumah Sakit Hamad di Qatar, akan menginformasikan ketarangan rekam medis terhadap TKI Sri Rabitah. Rekam medis tersebut pennting untuk menjawab apakah organ ginjal TKI asal Lombok Utara tersebut diambil.
Soes menuturkan pihaknya masih menunggu rekam medis terhadap Rabitah diberikan. Berdasarkan laporan dari Atase Ketenagakerjaan pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Qatar, Agus Widayat, rekam medis akan diserahkan pada Selasa pekan depan.
Baca: Kesaksian TKI Kehilangan Ginjal di Qatar Vs Klaim RS
Sri Rabitah bekerja di Qatar sejak 18 juli 2014. Pada 11 Agustus 2014, majikannya membawa Rabitah ke Rumah Sakit Hamad Qatar karena alasan sakit. Pihak rumah sakit mendiagnosa perempuan tersebut menderita gangguan batu ginjal sehingga kemudian dilakukan operasi. “Belum ada kejelasan apakah operasi yang dilakukan adalah untuk mengangkat ginjal atau operasi untuk tindakan lain,” kata Soes dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Maret 2017.
Menurut Soes, meski baru akan memberikan rekam medis, pihak Rumah Sakit Hamad menyatakan akan fokus terhadap kasus ini. Mereka juga telah memberikan keterangan awal yaitu berdasarkan catatan medis, tim dokter menduga sakit ginjal yang dialami Rabitah telah terjadi sejak sebelum berangkat ke Qatar.
Melalui peran dan komunikasi yang dilakukan oleh Atase Ketenagakerjaan di Qatar, Soes mengaku pihaknya berkomitmen untuk mengawal kasus yang menimpa Rabitah sampai tuntas. Termasuk apabila terbukti adanya dugaan pencurian organ tubuh. Namun di sisi lain, dalam keterangan yang disampaikan Rumah Sakit Hamad, pihak rumah sakit melakukan tindakan operasi sudah melalui persetujuan Rabitah.
Baca berita lain: Mengenal Pangeran yang Dibawa Raja Salman ke Indonesia
Sementara kabar dugaan pencurian ginjal terhadap Rabitah muncul setelah pada 21 Februari 2017 lalu diperoleh keterangan dari dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) NTB yang menyatakan ginjal bagian kanan Sri Rabitah telah tiada. Perempuan tersebuta ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya yang kian memburuk.
Sejak saat itu, Rabitah menduga ginjalnya diambil saat menjalani operasi di Hamad, Qatar pada Agustus 2014. Kabar hilangnya ginjal menjadi kontroversial. Sebab, pada 28 Februari 2017 kemarin pihak RSUP NTB menyatakan bahwa ginjal Sri Rabitah masih utuh, namun terjadi kerusakan.
DANANG FIRMANTO